Pada CAD, arteri koroner yang membawa darah kaya akan oksigen menuju otot jantung, menyempit karena menumpuknya deposit lemak yang disebut plak. Ini yang sering dikenal sebagai Aterosklerosis. Sebagian plak menjadi keras dan menetap, menyebabkan arteri menjadi sempit dan keras. Plak lainnya lunak dan bisa pecah dan menyebabkan gumpalan darah beku.
Penumpukan plak di dalam dinding arteri dapat menyebabkan angina dengan dua cara. Pertama, dengan menyempitkan arteri pada suatu titik di mana aliran darah berkurang secara drastis. Kedua, dengan terbentuknya gumpalan darah beku yang sebagian ataupun total menyumbat arteri.
Angina yang stabil biasanya disebabkan karena pengerahan tenaga secara fisik yang berlebihan. Hal ini akan mengakibatkan nyeri dan ketidaknyamanan dari angina yang stabil. Penyempitan arteri membuat darah mengalir mencapai jantung ketika permintaan oksigen rendah, seperti pada saat Anda berbaring. Dengan berolahraga, seperti berjalan menanjak atau menaiki tangga, jantung akan bekerja lebih keras dan membutuhkan lebih banyak oksigen.
Angina yang tidak stabil disebabkan oleh gumpalan darah yang sebagian atau total menyumbat arteri. Jika plak pada arteri hancur dan terbuka, gumpalan darah akan terbentuk. Hal ini akan menghasilkan penyumbatan yang besar. Gumpalan tersebut akan terus tumbuh besar untuk menyumbat arteri dengan sempurna dan menyebabkan serangan jantung. Gumpalan darah beku kemungkinan akan terbentuk, sebagian akan larut, dan kemudian akan terbentuk lagi. Nyeri dada dapat terjadi setiap saat jika gumpalan darah tersebut menyumbat arteri.
Jenis angina yang lain disebabkan oleh kejang pada arteri koroner. Kejang membuat dinding arteri menjadi kuat. Hal ini akan menyempitkan arteri, yang menyebabkan darah menuju jantung mengalir perlahan bahkan berhenti. Jenis angina ini bisa terjadi pada orang-orang dengan dan tanpa CAD.
Penumpukan plak di dalam dinding arteri dapat menyebabkan angina dengan dua cara. Pertama, dengan menyempitkan arteri pada suatu titik di mana aliran darah berkurang secara drastis. Kedua, dengan terbentuknya gumpalan darah beku yang sebagian ataupun total menyumbat arteri.
Angina yang stabil biasanya disebabkan karena pengerahan tenaga secara fisik yang berlebihan. Hal ini akan mengakibatkan nyeri dan ketidaknyamanan dari angina yang stabil. Penyempitan arteri membuat darah mengalir mencapai jantung ketika permintaan oksigen rendah, seperti pada saat Anda berbaring. Dengan berolahraga, seperti berjalan menanjak atau menaiki tangga, jantung akan bekerja lebih keras dan membutuhkan lebih banyak oksigen.
Angina yang tidak stabil disebabkan oleh gumpalan darah yang sebagian atau total menyumbat arteri. Jika plak pada arteri hancur dan terbuka, gumpalan darah akan terbentuk. Hal ini akan menghasilkan penyumbatan yang besar. Gumpalan tersebut akan terus tumbuh besar untuk menyumbat arteri dengan sempurna dan menyebabkan serangan jantung. Gumpalan darah beku kemungkinan akan terbentuk, sebagian akan larut, dan kemudian akan terbentuk lagi. Nyeri dada dapat terjadi setiap saat jika gumpalan darah tersebut menyumbat arteri.
Jenis angina yang lain disebabkan oleh kejang pada arteri koroner. Kejang membuat dinding arteri menjadi kuat. Hal ini akan menyempitkan arteri, yang menyebabkan darah menuju jantung mengalir perlahan bahkan berhenti. Jenis angina ini bisa terjadi pada orang-orang dengan dan tanpa CAD.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar