Kamis, 05 Mei 2011

BRONKITIS

Secara umum, bronkitis adalah iritasi dan peradangan pembuluh tenggorokan dan organ serta jaringan sekitarnya yang berhubungan dengan pernafasan. Fungsi utama dari pembuluh tenggorokan adalah untuk menyaring udara yang melalui saluran pernafasan sebelum memasuki paru-paru. Pipa ini pada dindingnya terdapat jaringan seperti rambut yang kecil dan halus yang berguna untuk menghalangi penyebab iritasi atau kotoran (seperti debu atau serbuk-serbuk) memasuki organ penting di jalan pernafasan. Rambut-rambut halus dan kecil ini disebut cilia. Namun dikarenakan kontak terus menerus dengan bahan kimiawi, virus-virus, ataupun partikel debu akan membuat sistem alami pertahanan pernafasan dapat dihancurkan, hal inilah yang kemudian menyebabkan infeksi dan peradangan.

Bronkitis asma adalah kategori didalam COPD (chronic obstructive pulmonary disease). Penyakit paru-paru jenis ini biasanya diperoleh oleh individu yang menderita terhadap bronkitis kronis dan sulit dibedakan dari penyakit paru-paru lainnya karena tanda-tanda dan gejalanya sangat mirip. Penyakit jalan pernafasan lainnya yang mirip adalah sinusitis, bronkitis, emphysema dan asma yang umum.



Sebagai gambaran umum, asma adalah penyakit peradangan yang berkepanjangan pada saluran pernafasan yang menyebabkan saluran udara menjadi sangat sensitif, menghasilkan lendir/dahak dan terjadi pengumpulan dahak. Yang membedakan asma dengan penyakit paru-paru lainnya adalah bisa disembuhkan, dengan ataupun tanpa perawatan. Penderita asma bisa mengalami episode tanpa gejala namun terkadang juga bisa mengalami serangan asma yang gawat yang bisa berlangsung sebentar ataupun sepanjang hari. Faktor yang memicu serangan asma mirip dengan bronkitis asma(seperti asap rokok, debu, dll). Namun penyebab utama serangan asma umum adalah karena allergen (penyebab alergi). Allergen yang umum dikarenakan oleh musim (Serbuk sari atau rumput kering) atau yang terus-terusan(debu, serangga atau bulu binatang). Sebagian besar penderita asma sangat sensitif terhadap berbagai macam pemicu di atas.


Sedangkan penyebab utama bronkitis adalah infeksi karena bakteri, namun bronkitis asma diduga disebabkan oleh partikel kecil yang menerobos dinding keamanan(cilia) pada pembuluh tenggorokan. Dan seperti COPD yang lain, bronkitis asma juga menyebabkan penyumbatan pada saluran pernafasan. Pada situasi normal, pembuluh tenggorokan akan memproduksi lendir yang akan menutupi batang tenggorokan, paru-paru dan organ lainnya pada sisetem pernafasan. Namun karena kehadiran zat asing/partikel tadi, maka akan terjadi produksi lendir yang berlebihan, sehingga menutupi jalan udara. Terhalangnya saluran pernafasan secara terus-menerus karena lendir adalah hal yang terjadi pada penderita bronkitis asma.

Faktor utama yang berkontribusi terhadap timbulnya bronkitis asma adalah infeksi pada masa kecil, aktivitas berlebihan dari cabang tenggorokan atau penyimpangan sistem imun tubuh. Individu yang lama mengidap asma ataupun jenis bronkitis kronis yang lainnya sangat rentan terkena bronkitis asma.

Selanjutnya, individu yang menderita bronkitis kronis akhirnya akan terkena bronkitis asma dikarenakan mengalami kontak yang lama terhadap polutan atau racun-racun yang ada di lingkungannya, terutama asap tembakau. Walaupun banyak ahli kesehatan masih belum bisa mengetahui dengan pasti apa yang menyebabkan bronkitis asma, penelitian-penelitian menunjukkan bahwa faktor utama penyebabnya adalah faktor lingkungan.

Gejala umum bronkitis asma adalah dypsnea (sulit bernafas dan nafas pendek) batuk, rasa tidak nyaman pada dada, nafas berbunyi yang berlangsung beberapa minggu, keletihan atau mudah lelah, nyeri, kehilangan berat badan, rasa tidak enak badan, dan beresiko besar terkena infeksi. Walaupun ini juga ditemukan pada penderita asma pada umumnya, penderita bronkitis asma mempunyai gejala-gejala yang lebih parah. Gejala-gejala ini frekuensi terjadinya lebih sering daripada penderita asma biasa. Tanda peringatan tambahan lainnya adalah si penderita mengalami kesulitan meraih suara tinggi ataupun rendah saat menyanyi.

Perawatan medis untuk bronkitis asma mirip dengan penderita bronkitis kronis. Pengobatannya meliputi bronkodilator, steroids dan antibiotik. Namun pengobatan ini tidak benar-benar mengobati penyakit ini, hanya meredakan gejalanya dan memberi rasa nyaman kepada penderita.

Banyak penderita bronkitis asma diharuskan mengambil perawatan jangka panjang yang akan membantu meningkatakan kondisi kesehatan dalam jangka waktu tertentu. Pasien disarankan untuk menghindari debu, serbuk, asap, zat kimia dan bau alkohol. Pasien juga dinasehati untuk menghindari infeksi bakteri, juga mereka harus menghindari keramaian sebisa mungkin, Jika tidak terhindarkan, pasien diminta untuk memakai masker untuk menutupi hidung dan mulut sehingga mencegah bakteri masuk ke saluran pernafasan.

Penderita juga perlu mendapat vaksin influenza. Mereka juga perlu diajari mengenai tindakan pencegahan lainnya untuk menghindari infeksi lainnya yang disebabkan virus dan bakteri.

1 komentar:

y